Jumat, 31 Juli 2015

Karena Tidak Mendengar Nasehat

Jam sudah menunjukkan pukul 20.30 tetapi Nala belum juga tidur, Nala malah asyik menonton televisi, mama Nala sudah mengingatkan Nala untuk meninggalkan televisi dan segera belajar “Nala ayo belajar kamu besokkan ada ujian” Kata mama.

Tetapi Nala tidak menghiraukan kata-kata dan nasehat mama hingga jam 21.05 Nala pun belum juga tidur, akhirnya mama menyuruh Nala tidur karna besok harus bangun pagi-pagi untuk belajar dengan terpaksa dan berat hati, Nala meninggalkan acara kesayangan.

Nala langsung tidur dan menghidupkan alarm pukul 05.00, dengan ditemani oleh boneka mickey mouse kesayangannya, Nala tidur dengan nyenyak. Jam sudah menunjukkan jam 05.00, alarm Nala pun sudah berbunyi tetapi Nala belum juga bangun, mama Nala pun membangunkan Nala dan mama berteriak “Nala ayo cepat bangun nanti kamu ketinggalan mobil jemputan “ seru mama. Akhirnya jam 05.30 Nala baru bangun dengan sangat buru-buru Nala bergegas untuk mandi, karna Nala yang bangun kesiangan tidak ada waktu untuk Nala belajar, karna Nala harus berangkat lebih awal kesekolah karna ujian bel masuk lebih cepat dari biasanya.

Setelah sampai disekolah tak lama kemudian bel tanda masuk berbunyi, Nala pun langsung memasuki ruangan ujian, pada saat ujian wajah Nala kelihatan binggung karna ia tidak belajar semalam dan dia binggung harus diisi apa. Nala memiliki seorang sahabat yang bernama Dila, Dila adalah teman yang baik, sopan dan tidak sombong, tapi di waktu ujian Dila tidak mau memberi satupun jawabannya tetapi hal ini tidak diketahui oleh Nala. Nala pun mencoba bertanya, “Dila aku minta  tolong dong, bagi tahu aku 1 jawaban saja”. Dila pun dengan agak marah menjawab “Loh! Emangnya kamu gak belajar ya, biasanya kan kamu belajar Nal”. Dengar terdiam dan menunduk malu Nala menjawab dengan suara pelan. “ehm, tidak Dil, ya sudah kalau kamu tidak memberiku jawaban tidak apa-apa”. “ehm ,ya sudah lah aku mau mengerjakan lagi” Kata Dila. “iya sudah”kata Nala.

Mereka berdua sama-sama mengerjakan saat ujian. Waktu itu mereka sedang ujian ipa. 90 menit berlangsung ujian pun selesai, Nala terburu-buru untuk mengerjakkan soal-soal ujiannya. Setelah ujian Dila dan Nala pun pergi ke kantin untuk membeli air minum, sambil minum mereka berdua berbincang-bincang. “Kamu kenapa Nal, kok tumben gak belajar” Tanya Dila.
“Aku tadi malam menonton televisi, jadi lupa untuk belajar” jawab Nala.
“Lain kali jangan menonton televise saja ya Nal, karna belajar kan kewajiban kita sebagai pelajar” nasehat Dila.
“Okeh deh Dil, aku bakal ikuti nasehat siapa pun yag benar” jawab Nala.
Bel masuk pun sudah berbunyi Nala dan Dila langsung memasuki ruangan ujian. Ujian kedua mereka yaitu IPS, guru yang masuk yaitu Buk Amel, Buk Amel adalah wali kelas dari Nala.  Wajah Nala mulai kebinggungan, Ibu Amel menghampiri Nala “ kamu kenapa Nala ?” Tanya Buk Amel. “ehm, saya semalam tidak belajar Buk” jawab Nala.
“Kenapa kamu tidak belajar Nala ?” Tanya Ibuk Amel lagi.
“Saya semalam menonton televise dan lupa untuk belajar Buk” jawab Nala lagi.
“Ya sudah, lain kali belajar dulu ya Nala” nasehat Buk Amel.
“Baik Buk” kata Nala.

Nala pun juga langsung mengerjakan soal ujian IPS nya. Waktu terus berjalan 90 menit sudah berlangsung Nala langsung mengumpulkan hasil jawabannya. Nala dan Dila pulang bersama-ssama dan Nala sangat takut kepada mamanya karena takut nilai jeleknya kena marah, setelah sampai di rumah Nala langsung bercerita tentang waktu-waktu yang dilewatinya dengan suka duka dan penuh nasehat. Mama Nala pun memberi nasehat padanya.

“Nala lain kali jangan terlalu sering menonton televise ya nak. Bukannya tidak boleh, tapi kamu harus melaksanakan kewajiban kamu sebagai pelajar yaitu belajar dengan baik”. Nasehat mama Nala. Nala pun menjawab dengan penuh senyuman “oke ma, Nala akan mendengarkan nasehat mama dan orang-orang yang Nala sayang”. Nala akhirnya selalu mendengarkaan nasehat mama dan orang-orang terdekat, kita selalu mendengarkan nasehat tapi jangan hanya di dengar tetapi dilakukan dengan sangat baik.

Penulis: Widya Utami

0 komentar:

Posting Komentar