• Satu Tahun Enam Perstasi

    Penyerahan Piala dan penghargaan lomba PBB kepada SMPN 17 Mandau

  • Puncak Penanaman Satu Miliyar Pohon

    Wawancara bersama Sekretaris Daerah Kabupaten Bengkalis. Burhanuddin pada acara Puncak Penanaman Satu Miliyar Pohon di Kesumbo Ampai

  • Foto Bersama Hari Pendidikan

    Foto Majelis Guru, Staf Tata Usaha dan Kepala SMPN 17 Mandau

Kamis, 31 Desember 2015

Seremonial Penanaman Satu Milyar Pohon

Wawancara bersama Sekda Bengkalis, Burhanuddin
7teen News Desa Kesumbo Ampai menjadi tuan rumah dalam acara penanaman satu miliar pohon pada rabu, 23 Desember 2015. Kegiatan ini terlaksana atas kerjasama antara pemerintah dengan masyarakat dengan tujuan menjadi momentum kesadaran bersama untuk kembali menanam pohon. Pemerintah telah menanam lebih dari 500 bibit pohon akan terus berlanjut setelah acara seremonial berlangsung.

Menurut ketua pelaksana, persiapan acara sudah dilakukan jauh hari. Desa Kesumbo Ampai dipilih sebagai lokasi karena disini ada hutan adat yang dilindungi. ‘’Persiapan yang dilakukan panitia adalah dengan mempersiapkan pohon untuk ditanami sama pejabat-penjabat”.

Acara penanaman satu miliar pohon bertujuan untuk memberikan kesadaran kepada masyarakat dan remaja untuk menjaga lingkungan selain merupakan program nasional. “Tujuan program ini adalah agar masyarakat mencintai lingkungan dan mendorong generasi muda untuk mencintai lingkungan hidup” ucap Burhanuddin, Sekda Kabupaten Bengkalis.

Kementrian Kehutanan sudah melakukan kesadaran kepada masyarakat juga sekolah. Disekolah sudah diadakan acara perlombaan penghijauan yang bertujuan generasi muda cinta menanam.

“Kepada generasi muda, kita harapkan sejak kecil menjaga kebersihan, dan menjaga lingkungan. Salah satunya kita sudah membuat lomba disekolah dengan tujuan agar muncul kesadaran pada siswa mencintai keindahan.” Tambahnya. 

Kamis, 20 Agustus 2015

Pelaksanaan Pembangunan SMPN 17 Mandau


Ilustrasi: Internet
7teen News Pembangunan gedung SMPN 17 Mandau akan dibangun di Jl. Stadion didekat SMAN 09 Mandau. “Pembangunan ini dimulai pada bulan Juli dan akan selesai pada akhir tahun 2015” Kata Fahri, Kepala SMPN 17 Mandau. Proses pembangunannya memerlukan waktu kurang lebih 3-4 bulan. Untuk tahun 2015 ini hanya akan dibangun 1 lantai dengan 11 ruangan. Menurut Fahri, bangunan sengaja dipilih tidak bertingkat agar pen
yelesaian gedung baru tersebut tidak lama.


Menurut Fahri Zalmi, S.Pd.,M.Si, jumlah ruang yang akan dibangun ada 9 ruang kelas,  satu ruang majelis guru, satu ruang laboratorium, satu ruang perpustakaan, dua toilet putri, dua toilet putra, dua tengki air beserta menaranya dan dua sumur bor. “Semoga pembangunan gedung baru SMPN 17 Mandau segera terlaksana dan segera selesai,” Ucapnya (AJL)

Senin, 10 Agustus 2015

Sejarah SMPN 17 Mandau

Siswi putri SMPN 17 Mandau
7teen History SMPN 17 Mandau merupakan sekolah menengah pertama termuda yang ada di Kecamatan Mandau. Sekolah ini didirikan akibat adanya tuntutan dan desakkan dari masyarakat Kecamatan Mandau, akibat sulitnya siswa melanjutkan pendidikan di SMP Negeri karena kapasitas dan daya tampung SMP Negeri tidak sebanding dengan jumlah lulusan siswa SD setiap tahunnya. Keresahan masyarakat tersebut ditanggapi serius oleh pemerintah Kabupaten Bengkalis. Sehingga perlu dilakukan penambahan SMP yang baru.

Alhamdulillah pada tahun 2013 SMP Negeri Balai Makam yang merupakan cikal bakal berdirinya SMPN 17 Mandau memberanikan diri untuk menerima peserta didik baru. Meski pada awalnya muncul rasa pesimis sebab kurangnya sosialisasi kepada masyarakat sehingga sulit untuk mendapatkan siswa baru. Saat itu SMPN Balai Makam belum jelas statusnya, apakah negeri atau swasta. Setelah melakukan usaha yang tidak kenal lelah serta bantuan Allah SWT. Tanpa diduga bersamaan dengan penerimaan siswa baru tepatnya pada bulan juli 2013 terbitlah SK (Surat Keputusan) dari Bupati Bengkalis tentang pendirian SMPN 17 Mandau.

Dengan adanya SK pendirian SMPN 17 Mandau menjadi penguat bagi pihak sekolah sebagai bahan agrumentasi kepada wali murid yang mendaftarkan anak-anak mereka. Sehingga, SMPN 17 Mandau mampu menerima siswa berjumlah 97 orang pada angkatan pertama. Namun dibalik itu masih ada beberapa masalah yang belum terselesaikan hingga sekarang. Diantaranya: 
  1. Kegiatan pembelajaran masih menumpang dibekas sekolah swasta dengan status menyewa.
  2.  Tidak adanya pendidik dan tenaga kependidikan yang tetap, karena untuk menerima guru honor belum ada biaya operasional.
  3. Tenaga PNS yang ada hanya untuk mencukupi kekurangan jam wajib, sehingga tanggung jawab mereka lebih ke sekolah induk.

Meski demikian, dengan rasa optimis menatap masa depan peserta didik guru kompak dan bergandeng tangan baik dibidang akademis maupun non akademis tanpa lelah membimbing peserta didik. Beberapa prestasi mulai ditoreh oleh siswa siswi SMPN 17 Mandau diantaranya Juara pertama dan kedua pada kegiatan lomba kepramukaan dan pada cabang Volly ball antar sekolah.

Kegiatan ekstrakurikuler seperti Futsal dan Vollyball merupakan program unggulan disekolah ini. Berkat prestasi yang diraih, masyarakat mulai melirik dan mengamanahkan kepada guru-guru untuk mendidik anak-anak mereka. Hal ini terbukti dengan jumlah pendaftar yang signifikan pada tahun 2014 jumlah 160 siswa dan 180 siswa pada 2015.

Insyaallah pada pertengahan tahun 2015 gedung SMPN 17 Mandau akan segera didirikan dengan jumlah 9 ruang belajar, 1 ruang majelis guru, 1 ruang laboratorium, 1 ruang perpustakaan. Kita berharap dengan pembangunan gedung yang baru akan meningkatkan gairah dan motivasi belajar siswa. Dan secara berangsur-angsur akan dilengkapi dengan fasilitas olahraga.


“Kita berharap, visi SMPN 17 Mandau menjadi SMP model percontahan di Kabupaten Bengkalis akan terwujud” ungkap Fahri Zalmi S.pd M.Si selaku kepala SMPN 17 Mandau penuh optimis. (AJL/ARA)

Jumat, 31 Juli 2015

Karena Tidak Mendengar Nasehat

Jam sudah menunjukkan pukul 20.30 tetapi Nala belum juga tidur, Nala malah asyik menonton televisi, mama Nala sudah mengingatkan Nala untuk meninggalkan televisi dan segera belajar “Nala ayo belajar kamu besokkan ada ujian” Kata mama.

Tetapi Nala tidak menghiraukan kata-kata dan nasehat mama hingga jam 21.05 Nala pun belum juga tidur, akhirnya mama menyuruh Nala tidur karna besok harus bangun pagi-pagi untuk belajar dengan terpaksa dan berat hati, Nala meninggalkan acara kesayangan.

Nala langsung tidur dan menghidupkan alarm pukul 05.00, dengan ditemani oleh boneka mickey mouse kesayangannya, Nala tidur dengan nyenyak. Jam sudah menunjukkan jam 05.00, alarm Nala pun sudah berbunyi tetapi Nala belum juga bangun, mama Nala pun membangunkan Nala dan mama berteriak “Nala ayo cepat bangun nanti kamu ketinggalan mobil jemputan “ seru mama. Akhirnya jam 05.30 Nala baru bangun dengan sangat buru-buru Nala bergegas untuk mandi, karna Nala yang bangun kesiangan tidak ada waktu untuk Nala belajar, karna Nala harus berangkat lebih awal kesekolah karna ujian bel masuk lebih cepat dari biasanya.

Setelah sampai disekolah tak lama kemudian bel tanda masuk berbunyi, Nala pun langsung memasuki ruangan ujian, pada saat ujian wajah Nala kelihatan binggung karna ia tidak belajar semalam dan dia binggung harus diisi apa. Nala memiliki seorang sahabat yang bernama Dila, Dila adalah teman yang baik, sopan dan tidak sombong, tapi di waktu ujian Dila tidak mau memberi satupun jawabannya tetapi hal ini tidak diketahui oleh Nala. Nala pun mencoba bertanya, “Dila aku minta  tolong dong, bagi tahu aku 1 jawaban saja”. Dila pun dengan agak marah menjawab “Loh! Emangnya kamu gak belajar ya, biasanya kan kamu belajar Nal”. Dengar terdiam dan menunduk malu Nala menjawab dengan suara pelan. “ehm, tidak Dil, ya sudah kalau kamu tidak memberiku jawaban tidak apa-apa”. “ehm ,ya sudah lah aku mau mengerjakan lagi” Kata Dila. “iya sudah”kata Nala.

Mereka berdua sama-sama mengerjakan saat ujian. Waktu itu mereka sedang ujian ipa. 90 menit berlangsung ujian pun selesai, Nala terburu-buru untuk mengerjakkan soal-soal ujiannya. Setelah ujian Dila dan Nala pun pergi ke kantin untuk membeli air minum, sambil minum mereka berdua berbincang-bincang. “Kamu kenapa Nal, kok tumben gak belajar” Tanya Dila.
“Aku tadi malam menonton televisi, jadi lupa untuk belajar” jawab Nala.
“Lain kali jangan menonton televise saja ya Nal, karna belajar kan kewajiban kita sebagai pelajar” nasehat Dila.
“Okeh deh Dil, aku bakal ikuti nasehat siapa pun yag benar” jawab Nala.
Bel masuk pun sudah berbunyi Nala dan Dila langsung memasuki ruangan ujian. Ujian kedua mereka yaitu IPS, guru yang masuk yaitu Buk Amel, Buk Amel adalah wali kelas dari Nala.  Wajah Nala mulai kebinggungan, Ibu Amel menghampiri Nala “ kamu kenapa Nala ?” Tanya Buk Amel. “ehm, saya semalam tidak belajar Buk” jawab Nala.
“Kenapa kamu tidak belajar Nala ?” Tanya Ibuk Amel lagi.
“Saya semalam menonton televise dan lupa untuk belajar Buk” jawab Nala lagi.
“Ya sudah, lain kali belajar dulu ya Nala” nasehat Buk Amel.
“Baik Buk” kata Nala.

Nala pun juga langsung mengerjakan soal ujian IPS nya. Waktu terus berjalan 90 menit sudah berlangsung Nala langsung mengumpulkan hasil jawabannya. Nala dan Dila pulang bersama-ssama dan Nala sangat takut kepada mamanya karena takut nilai jeleknya kena marah, setelah sampai di rumah Nala langsung bercerita tentang waktu-waktu yang dilewatinya dengan suka duka dan penuh nasehat. Mama Nala pun memberi nasehat padanya.

“Nala lain kali jangan terlalu sering menonton televise ya nak. Bukannya tidak boleh, tapi kamu harus melaksanakan kewajiban kamu sebagai pelajar yaitu belajar dengan baik”. Nasehat mama Nala. Nala pun menjawab dengan penuh senyuman “oke ma, Nala akan mendengarkan nasehat mama dan orang-orang yang Nala sayang”. Nala akhirnya selalu mendengarkaan nasehat mama dan orang-orang terdekat, kita selalu mendengarkan nasehat tapi jangan hanya di dengar tetapi dilakukan dengan sangat baik.

Penulis: Widya Utami

Senin, 22 Juni 2015

Berjuta Harapan UN

Opini Ujian Nasional (UN) bukanlah bahasa asing didengar. Sebab, telah menjadi agenda tahunan penentu lulus atau tidaknya siswa dari sekolah. Pada peraturan Undang- undang yang mengatur UN yakni Pasal 4 No. 20 tahun 2005, yang berbunyi ujian nasional dijadikan sebagai pertimbangan atau seleksi untuk masuk kejejenjang pendidikan selanjutnya. Meski terdapat beberapa perubahan sistem penentu kelulusan. Namun, UN tetap menjadi patokan utama penilaian keberhasilan belajar nasional.

Seiring dengan arus globalisasi, peserta didik dipusatkan perhatiannya kepada hasil. Terbiasa dengan semua hal yang instan. Sehingga tak heran, terjadi kerusakan moral bangsa yang kian parah. Siswa menggunakan berbagai cara untuk melakukan kecurangan agar mendapatkan hasil yang diinginkan. Menurut survey, tiap sekolah terjadi kecurangan sekitar 70%  bahkan lebih

Pelaksanaan UN tahun lalu saja contohnya. Terungkap banyak kecurangan yang dilakukan secara individu bahkan kelompok. Bahkan, saat seorang peserta UN 2015 yang bernama M. Tsaqif Wismadi yang berusaha melaporkan kecurangan UN dibully. Tiap tahun selalu ada masalah. Dan selama bertahun-tahun hal ini tidak tertuntaskan.

Benar, perbaikan demi perbaikan terus dilakukan oleh Dinas Pendidikan Pusat. Sehingga saat ini terjadi perubahan dalam penentuan kelulusan Ujian Nasional. Namun, tak cukup hanya itu saja. Perlu perubahan yang mendasar agar Ujian Nasional benar-benar terlaksana sesuai seperti yang tercantum dalam amanat undang-undang. Pambekalan Agama yang sangat minim, perlu diperbaiki. Bukan hanya kepada peserta didik, namun juga kepada seluruh lapisan masyarakat dan pejabat yang berwenang. Ya, harus ada perubahan yang mendasar, yang membersihkan seluruh lapisan dari kotoran yang selama ini melekat dan telah menjadi pakaian. Perbaikan itu harus segera. Sebab jika tidak, berjuta harapan masa depan bangsa pada UN akan pudar. 

Penulis: Devi Ramadhani

Selasa, 12 Mei 2015

Telur yang Menetas

Redaksi Ibarat telur yang lama dierami dan baru menetas, agaknya cocok untuk menggambarkan betapa lamanya proses penulisan buletin ini. Jika dihitung-hitung sudah lebih dari tiga bulan proses pengeraman. Tak heran, sebab induk yang mengerami telur inipun juga induk muda. Yang  baru lahir sekitar dua tahun yang lalu. Alangkah bahagianya, dalam usia muda, kami telah berhasil menetaskan telur buletin Seventeen ini.

Jurnalistik adalah bahasa baru dan pengalaman yang baru bagi kami. Baru kami kenal tiga bulan ini. Prosesnya pun tidak semudah yang kami bayangkan. Mulai dari mengumpulkan keberanian untuk mewawancarai guru juga kepala sekolah, menghabiskan waktu libur untuk berkumpul dan menulis bersama tim. Terlebih pada proses editing dan juga layout yang benar-benar menguras pikiran dan waktu.

Jurnalistik mengasah kemampuan kami, seperti belajar untuk percaya diri, menjaga semangat berkarya dan kebersamaan serta masih banyak hal yang kami dapatkan dari sini. Dengan rasa optimis kami mengerjakan apa yang seharusnya dilakukan oleh seorang jurnalis. Semua itu tentu saja itu tidaklah mudah karena dalam penulisan harus banyak yang dipelajari seperti EYD, diksi, hingga design layout.

Awalnya sering berfikir pesimis. Namun, karena motivasi besar untuk ikut serta dalam perlombaan tingkat nasional, kami berusaha mengejarnya. Agaknya kami diberi kesempatan untuk turut mengharumkan nama sekolah juga mengharumkan nama kota kecil kami, kota harta karun di Provinsi Riau ini, Duri.

Senin, 20 April 2015

Makna Filosofis Logo SMPN 17 Mandau

Meski SMPN 17 Mandau baru berdiri, namun sekolah ini telah memiliki identitas berupa logo sekolah. Tentu ada cita dan impian serta filosofi dari logo tersebut. Berikut ini akan dipaparkan makna dibalik logo SMPN 17 Mandau.
Gambar Lancang kuning membawa obor, adalah lambang kebesaran negeri melayu, semangat siswa SMPN 17 Mandau untuk selalu belajar di harapkan kelak dapat terus mengejar cita-cita walaupun menyebrang samudra yang luas serta memiliki hati yang sejuk. Angka 2013 mengandung arti tahun berdirinya SMPN 17 Mandau, tepatnya pada bulan juli tahun 2013. Tulisan SMPN 17 Mandau melengkung membentuk pola payung, mengandung makna sebagai pengayoman/pelindung.
Bintang bersudut lima, mengandung makna kekuatan religiusitas yang tercermin dalam terwujudnya penanaman budi pengerti luhur kepada siswa siswi SMPN 17 Mandau dan seluruh civitas akademika. Bintang bersegi lima sebanyak 3 buah juga mengandung makna kedaulatan tekad untuk mencapai cita-cita yang tinggi, walaupun hanya 3 tahun menuntut ilmu di SMPN 17 Mandau. Dan Buku melambangkan sumber ilmu, maka diharapkan pelajar gemar membaca buku.
Juga ada gambar Obor dengan nyala api berwarna merah, melambangkan bahwa alumni SMPN 17 Mandau diharapkan kelak dapat menjadi insan yang berguna bagi masyarakat, sebagai penerang kehidupan masyarakat di masa depan. Serta gambar Pena yang menyatu dibawah obor bermakna bahwa dengan bakal ilmu pengetahuan yang cukup, diharapkan mampu mewujudkan diri sebagai penerang bagi masyarakat luas.  
Ada juga berbagai warna didalam logo tersebut yang masing-masingnya memiliki makna tersendiri yaitu : Warna hitam filosofinya melambangkan Keras, Kuat, dan abadi. Warna kuning filosofinya melambangkan Emas,mulia,tanah melayu/bumi melayu.Warna biru filosofinya melambangkan Angkasa,luas, sejuk, damai ,tentram. Unsur dominan warna biru mengandung kedamaian, damai dalam kehidupan yang terjadi sebuah harapan semua orang. Kedamaian di SMPN 17 Mandau berkaitan erat dengan berbagai komponen yang ada meliputi kepala sekolah, guru, karyawan, siswa serta masyarakat. Masing-masing komponen harus dapat berkerja dengan damai dan menghasilkan etos kerja yang optimal. Warna putih filosofinya melambangkan Kebersihan, suci, da netral. Warna putih mengambarkan cita-cita untuk selalu beritikad baik, penuh kejujuran, dan kesucian. Dan warna merah filosofinya melambangkan keberanian dalam dirpenuh cinta kasih, interes, semangat yang tinggi, dan menyala. (ARA/AM)