• Satu Tahun Enam Perstasi

    Penyerahan Piala dan penghargaan lomba PBB kepada SMPN 17 Mandau

  • Puncak Penanaman Satu Miliyar Pohon

    Wawancara bersama Sekretaris Daerah Kabupaten Bengkalis. Burhanuddin pada acara Puncak Penanaman Satu Miliyar Pohon di Kesumbo Ampai

  • Foto Bersama Hari Pendidikan

    Foto Majelis Guru, Staf Tata Usaha dan Kepala SMPN 17 Mandau

Minggu, 24 Juli 2016

Desiana Muslih S.Pd; Gurunya Kumpulan Anak Bengal

Desiana Muslih, S.Pd |Foto: Dokumentasi Sekolah
Profil

Nama  : Desiana Muslih, S.Pd
TTL  : Batu Sangkar, 20-12-1977
Jabatan   : Pembina OSIS
Bid Studi : PPKn



Desiana Muslih merupakan salah satu tenaga didik yang ada di SMPN 17 Mandau. Guru mapel PPKN ini juga menjadi salah satu pendidik di SMPN 6 Mandau. Istri dari Mhd. Nofis yang dilahirkan pada 20 Desember 1977 di Batu Sangkar ini merupakan lulusan S1 PPKN di Unri tahun 2002. Sejak menjadi tenaga pendidik tambahan di SMPN 17 Mandau, Desi diamanahkan menjadi Waka Kesiswaan dan kini menjabat sebagai pembina OSIS.

Guru yang pernah bercita-cita menjadi atlit karate ini dikenal sebagai guru yang tegas, profesional, dan juga disiplin dimata pelajar SMPN 17 Mandau. Oleh sebabnya Desi kerap terpilih menjadi wali kelas untuk anak didik kelas yang dominan berperilaku nakal. Sementara tahun lalu, dalam pemilihan guru terdisiplin, Desiana Muslih terpilih menjadi guru terdisiplin pertama diantara guru-guru lainnya.

Desi mengaku telah menyelamatkan siswa yang hampir putus sekolah yang menurutnya menjadi pengalaman berkesan. Menurutnya masih banyak siswa yang belum memiliki kesadaran apakah aktifitas yang mereka laksanakan itu benar atau salah. Juga banyak siswa yang tidak mau tahu akibat buruk yang menimpa mereka apabila melanggar aturan dan norma. Sehingga banyak kasus ditemukan siswa melakukan tindakan yang melawan hukum dan aturan. Seperti merokok, kebut-kebutan dijalan, bahkan juga ada yang ngelem.  “Saat ini kerap ditemui pelajar SMP yang kecanduan merokok, hal ini kerap membuat saya kewalahan dalam menghadapi mereka terutama disaat rokok sudah menjadi hal yang biasa dimatanya,” tambahnya.

Begitu banyak harapan Desiana kepada seluruh siswa yang pernah  menjadi peserta didiknya. Sebab menurutnya, seluruh siswanya adalah investasi masa depan bangsa. “Harapan saya untuk siswa semoga kelak menjadi manusia yang menaja perubahan negeri ini agar maju dan beradab, bukan menjadi beban negara.” Tutupnya.[Esa]

Apel Bersama Kapolsek Perangi Narkoba

Plt. Camat Mandau saat membuka Apel | Foto: Haviz
Dalam rangka pencegahan peredaran narkoba dikalangan remaja, Kompol Taufiq Hidayat T. SH SIK bersama jajarannya melaksanakan kegiatan apel bersama di halaman kantor Kapolsek Mandau. Kegiatan ini dilaksanakan pada bulan April lalu. Tujuan acara ini dilakukan adalah sebagai sosialisasi pencegahan penggunaan narkoba di kalangan remaja yang sekarang merajalela dan begitu banyaknya. Turut hadir dalam acara ini tokoh masyarakat juga tokoh adat, kepala sekolah hingga jurnalis. Selain itu, perwakilan siswa dari seluruh SMP dan SMA sederajat se-Kecamatan Mandau juga memenuhi lapangan halaman Kantor Kepolisian Sektor Kecamatan Mandau.
 
Penandatanganan Komitmen Bersama Perangi Narkoba | Foto: Haviz
Berbagai persiapaan telah dilakukan oleh panitia mulai dari menyiapkan 1000 snack, hingga menyiapkan spanduk komitmen bersama yang nantinya akan ditandatangani oleh pelajar, anggota lembaga, dll. Kegiatan ini merupakan kegiatan rutin yang dilaksanakan oleh Kapolsek dan kali ini menjadi acara terbesar yang belum pernah dilaksanakan sebelumnya. Bermacam-macam lembaga ikut serta dalam upaya memberentas narkoba, tidak hanya pemerintah, masyarakat juga diajak ikut serta dalam memberentas narkoba.
 
Apel Kapolsek bersama Tokoh Masyarakat dan Peserta Didik
Ada beberapa faktor yang menyebabkan remaja dapat terjerumus dalam jerat narkoba seperti kurangnya mendalami ilmu agama, pergaulan bebas kepada pecandu, dan karena kurangnya perhatian orang tua dengan anaknya. Padahal, dampak dari penyalahgunaan narkoba sangat besar. Salah satu dampak penyalahgunaan narkoba adalah terjadinya gangguan pada syaraf. “Pecandu dipastikan putus sekolah, dan pasti akan melakukan kejahatan,” jelas Kompol Hidayat.
 
Foto bersama Kapolsek Mandau, Taufiq.
Menurutnya, pencegahan perilaku menyimpang ini dapat dilakukan dengan mengingatkan dan menasehati remaja agar tidak mengikuti ajakan para pecandu. “Remaja sebaiknya mengikuti kegiatan positif dan bermanfaat, menjauhi pergaulan bebas, belajar dengan giat dan menjalankan keagamaan masing-masing. Selain itu, kegiatan ekstrakurikuler di sekolah juga dapat menjadi perisai bagi siswa. Agar dapat menyibukkan dirinya pada aktifitas yang bermanfaat. Aktifitas itu bisa seperti ikut kegiatan pramuka, bela diri, atau jurnalistik seperti adik-adik ini,” tambahnya
   
“Semoga kedepannya, remaja semakin aktif mengikuti kegiatan positif, berprestasi, dan juga ikut serta mengatasi penyebaran luas Narkoba.”Tutup Taufiq.[Esa, Indah]


Fotografer : Haviz



Siswa SMPN 17 Mandau setelah Apel Komitmen Bersama Perangi Narkoba
]

Kamis, 21 Juli 2016

Jaksa Masuk Sekolah, Ngapain?

Foto bersama jaksa Kabupaten Bengkalis.
   Kamis, 2 Juni 2016 telah terlaksana Sosialisasi “Jaksa Masuk sekolah” yang berlangsung di SMKS Korpri Kec. Mandau. Acara ini bertujuan supaya siswa mengetahui lebih dalam tentang hukum, mengetahui bentuk pelanggaran hukum, serta menjalankan silaturahim antar jaksa dan masyarakat terutama pelajar. Acara ini sudah diadakan dibeberapa kecamatan seperti Bengkalis, Bantan, Siak kecil, dll. “Latar belakang diadakannya acara ini karena program dari Kejaksaan Agung yang dilaksanakan di seluruh jajaran baik itu di provinsi maupun di kabupaten dan dibeberapa kota seluruh Indonesia,” Imbuh Supardi, Sekretaris Dinas Pendidikan Kab. Bengkalis.

   “Tugas jaksa yang paling utama adalah melakukan penuntutan sesuai fakta dan bukti, dan mewakili rakyat dalam keadilan,” ungkap Rully, jaksa agung Kab. Bengkalis. Melalui acara ini, pemateri yang berasal dari Kejaksaan Kabupaten Bengkalis menjelaskan tentang hukum yang harus diketahui oleh pelajar. Sebab, banyak pelajar yang tidak paham tentang hukum. Sehingga ia tidak memahami bagaimana agar terhindar dari jerat hukum. Selain itu, Juga terdapat sosialisasis tentang bahaya narkoba. Jenis-jenis narkoba hingga bagaimana mengenali orang yang mengonsumsi narkoba. Peserta juga dikenalkan dengan hukum dan undang-undang mengenai Narkotika yang saat ini sedang semarak dilingkup baik Remaja maupun dewasa. “Sesuai data valid pengguna narkotika di Indonesia telah mencapai  5,1 juta jiwa, sedangkan untuk Kab. Bengkalis pada tahun 2015 penggunanya cukup banyak. Sesuai yang telah kami tangani, tercatat sekitar 55 orang dewasa, dan 3 orang anak-anak telah mengunakan narkotika,” jelas Reza  V. Sohi, jaksa intelejen Kab. Bengkalis.

   Pada sesi pertanyaan, Reza mengatakan bahwa Kota Duri termasuk tinggi dengan kasus Narkoba. Salah satu penyebabnya adalah lokasi Kota Duri yang merupakan lintas Sumatra yang membuat akses keluar masuk kota sangat mudah. “Memang tak bisa dipungkiri, begitu sulitnya penanganan narkoba karena Kota Duri merupakan daerah perlintasan Sumatera. Akses keluar masuk barang haram tersebut sangat sulit untuk diprediksi. Sehingga pelajarpun ada yang terlibat kasus ini,” ungkap Reza menjawab pertanyaan dari pelajar SMPN 4 Mandau.

    “Sebagai pelajar, dan penerus bangsa semoga kalian dapat meneruskan cita-cita bangsa ini. Paham tentang hukum dan tidak terlibat pada aktifitas yang melanggar hukum. Selain itu, ayo siapa tau salah satu dari peserta mau seperti bapak, menjadi seorang Jaksa,” Tutup Rully saat wawancara khusus dengan 7teen.[]

Remaja berani lawan arus


Menjadi remaja itu sangat menguntungkan, mengapa? Karena dimasa itulah kita mencari jati diri kita serta potensi dan bakat yang kita miliki. Namun, saat ini banyak sekali hal-hal melenceng dari remaja yang sangat merugikan dirinya dan orang disekitarnya. Hal tersebut diawali dari kondisi lingkungan disekitar. Karena, perkembangan remaja sangat bergantung dari lingkungan sekitarnya.
Dengan kecanggihan teknologi dan adanya internet, semua kalangan dapat menjangkau seluruh informasi yang sedang terjadi di dunia. Parahnya, remaja saat ini menggunakan internet dengan cara yang salah.
Tidak hanya kecanggihan teknologi dan internet, pergaulan juga menjadi salah satu faktor. Misalkan seorang remaja berteman dengan seorang pecandu rokok, maka kemungkinan ia akan mengikuti bayang-bayang temannya tersebut. Terlebih lagi dengan narkoba, para oknum-oknum yang memperkenalkan narkoba dengan tidak bertanggung  jawab berani menyeret segala kalangan untuk ikut serta dalam ‘bisnis’nya ini.
Bahkan, saat ini, ada anak yang masih terlampau muda sudah mengenal rokok. Hal ini terlihat ketika anak-anak membeli sebungkus rokok untuk ayah, atau saudara laki-laki, ataupun tetangga mereka. Apakah wajar mereka melakukan hal tersebut? Itu masih menjadi sebuah misteri. Bagaimana jika mereka telah tumbuh besar dan mengingat kembali masa lampau? Jejak-jejak yang mengajarkan mereka tentang rokok, tentu mereka akan mencoba dan akhirnya terjerumus dengan kecanduan.

Menjadi remaja itu idaman, karena dimasa itulah kita mempunyai hobi yang berwarna-warni dan rasa keingin-tahuan yang kuat. Tetapi, gunakanlah rasa keingin-tahuan itu untuk hal-hal yang baik. Dan jadilah remaja yang pintar menggunakan waktu luangnya untuk melakukan hobi atau membantu orangtua. Bukan balap liar, perkumpulan geng, dll. Jadilah remaja Cerdas masa kini! [Esa, Kanya]

SMPN 17 Mandau Menangkan LKJS Riau

Malam Anugerah Lomba Karya Jurnalistik Siswa 2016, Pekanbaru.
Lomba Karya Jurnalistik Tingkat Provinsi kembali dilaksanakan pada bulan Mei 2016. Tepatnya pada tanggal 12-15 Mei 2016. Dengan mengundang 60 sekolah untuk turut berkompetisi dalam acara ini membuat acara terasa mewah. Untuk pertama kalinya SMPN 17 Mandau menjadi salah satu peserta yang mewakili Kabupaten Bengkalis.
Kegiatan lomba ini sempat membuat Jurnalis Atom SMPN 17 Mandau kewalahan. Sebab, jadwal yang ditentukan diawal berubah. Sehingga tim harus bertungkus lumus hingga sore mencari berita dan mengolahnya. Alhamdulillah bisa selesai dicetak pada pagi hari sebelum berangkat ke Kota Pekanbaru yang jaraknya 5 jam perjalanan. Ternyata, bukan hanya tim kami yang kewalahan tetapi seluruh peserta merasakan hal yang sama. Bahkan ada tim yang terlambat karena harus mencetak dimalam pembukaan LKJS. Tentu harusnya kejadian ini menjadi perhatian panitia LKJS kedepannya.

Pertamakalinya pula untuk tiga perwakilan Jurnalis Atom menjejakkan kaki ke gedung mewah dan tinggi, Gedung Graha Riau Pos. Mendengarkan secara langsung bagaimana proses pembuatan koran hingga bisa dibaca masyarakat diberbagai daerah Riau. Saat tim lain dibawa panitia ketempat mesin percetakan, tim Atom masih berdiskusi hangat secara ekslusif dengan seorang karyawan bagian editing. Beliau banyak memberikan masukan pada buletin 7teen sehingga ada beberapa perubahan dari edisi sebelumnya.

Sabtu, 14 Mei 2016 menjadi saksi bagi tim Atom. Setelah sepuluh bulan berlatih dalam ekskul sekolah, hingga sempat berlatih menjadi wartawan cilik di portal berita online GoRiau.com, tim ini terpilih menjadi salah satu tim terbaik se-Riau dari 10 tim lainnya. Tentu hal ini sangat membanggakan. Sebab, dalam umurnya yang baru tiga tahun, sudah mampu bersaing dengan sekolah kota dan yayasan ternama. []

Rabu, 20 Juli 2016

Dia adalah ayah ku

Cerpen

Selasa, 19 Juli 2016

Sakai; Suku yang telah berbaur

   
Wawancara eksklusif dengan Ketua Adat Sakai, M. Yatim Iyo Bangso. 14 Juni 2016
Indonesia merupakan Negara dengan beragam budaya, memiliki ribuan suku dan budaya berbeda yang membentang luas dari Sabang hingga Merauke, salah satunya ialah suku Sakai. Suku Sakai merupakan salah satu suku anak dalam yang mendiami wilayah pulau Sumatera.  Secara keilmuan, Suku Sakai termasuk kedalam Melayu Tua yang mendiami hutan dan bukit. Hutan menjadi tempat tinggal mereka sehingga tidak mudah terpengaruh dengan budaya luar.
    Kata Sakai sendiri kononnya berasal dari singkatan dari Sungai, Kampung, Anak, Ikan. Hal ini memiliki makna bahwa mereka adalah orang-orang yang hidup di sekitar sungai dan menggantungkan hidup mereka pada hasil kekayaan sungai seperti ikan. .  
   Dahulunya, menurut Batin M. Yatim Iyo Bangso, Ketua adat Suku Sakai, suku ini merupakan bagian dari Kerajaan Siak dan kemudian seiring waktu berubah menjadi Kabupaten Bengkalis. Daerah Ulayat Suku Sakai membentang dari Minas hingga kota Duri, Rohil, Siak dan Sebagian Dumai. Didaerah tersebut tersebar 13 batin. Sementara permukiman warga Sakai terbanyak berada di wilayah Desa Kesumbo Ampai, yakni mencapai sekitar 300 kepala keluarga.
    Menurut Yatim lagi, jika ditelusuri lewat kajian alam soko, Suku Sakai adalah pendiri Candi Muara Takus lewat Datuk Batin. Namun, jika dikaji lewat kajian alam pusako, ada yang menyebut Suku Sakai bertalian saudara dengan Kerajaan Pagaruyung, Minangkabau. Namun, hal ini belum dapat dipastikan. “Jika memang  nyata, Suku Sakai berasal dari Minang, jika bertali kami tarik, kalau bertampuk kami jinjing. Namun, tidak ada yang dapat membuktikan benar,” Ungkap Yatim.
   Sejak tahun 1976, Yatim berusaha mengangkat nama Suku Sakai yang belum dikenal oleh masyarakat luas. Hingga akhirnya dalam Festival Budaya Tradisional Suku Asli Se-Asia Pasific yang diadakan di Pekanbaru pada tahun 1992, Suku Sakai dikenal dan mulai dipandang oleh masyarakat luas sebagai masyarakat yang memiliki budaya sendiri. Kemudian dibangunlah rumah adat suku sakai di Jalan Stadion namun terbakar dan kemudian kembali dibangun dengan rumah adat baru yang lebih kuat, yaitu besi di Desa Kesumbo Ampai yang diresmikan Januari 2016 lalu.
   Kini, keberadaan suku Sakai telah berbaur dengan masyarakat lain sebagian sudah ada yang memegang jabatan di pemerintahan dan sudah banyak yang sekolah hingga keperguruan tinggi. Sehingga sudah tampak banyak perbedaan Suku Sakai masa lalu dengan sekarang. Bila ingin mengetahui yang mana masyarakat Suku Sakai asli bisa dilihat dirumah adat, sebab rumah adat tersebut menjadi pusat kegiatan adat Suku Sakai. Selain itu, dapat pula diketahui dari bahasanya yang  mampu menggunakan bahasa Melayu tinggi.[Kanya]