Gatot Ruslianto atau kerap
disapa Pak Ga merupakan salah satu
pengajar di SMPn 17 Mandau. Beliau merupakan Bendahara sekolah sekaligus guru bahasa
Inggris. Berikut hasil wawancara kami dengan pak Gatot.
Sudah berapa lama bapak bekerja
sebagai guru, pak?
Peran sebagai guru sudah saya
emban lebih kurang lima belas tahun. Dan saat ini mengajar di dua tempat, yaitu
di SMPN 6 Mandau dan SMPN 17 Mandau.
Wah, bisa dua sekolah begitu,
pak? Bagaimana pengaturannya pak?
Ya, rata-rata guru disekolah
kita masih guru terbang. Bukan burung saja yang bisa terbang lho. Hehe... SMPN
17 Mandau baru memiliki satu guru tetap. Sementara yang lain belum dapat
kepastian. Begitu juga dengan bapak. Semua sudah diatur oleh WAKA. Sehingga
tidak ada tugas yang terlalaikan dimasing-masing sekolah.
Apa motivasi bapak memilih
menjadi guru?
Yang pertama, jelas ingin
menambah wawasan. Dengan menjadi guru, kita akan terus menambah ilmu dan
wawasan kita. Kedua, saya merasa berhutang ilmu. Terutama kepada guru-guru saya
yang telah menjadi guru saya dulu. Agar ilmu ini terus disebar. Dan terakhir,
tujuan saya adalah untuk menjalin silaturahim.
Apakah ada rintangan saat
menjadi guru?
Terkadang terasa jenuh dan
kesal, sebab melihat siswa yang masih ogah-ogahan belajar. Tetapi, karena
memiliki kewajiban untuk mencerdaskan anak bangsa, semua itu kemudian meluap
begitu saja. Terlebih saat melihat anak didik saya berprestasi, semua membuat
saya bangga.
Apa pesan bapak untuk siswa
SMPN 17 Mandau?
Pesan saya, berlomba-lombalah
untuk memberikan yang terbaik pada orang tua. Sebab, orang tua telah memberikan
pendidikan terbaik. Jaga nama baik sekolah kita. Sebab, meski sekolah baru,
kita harus mampu bersaing dan berprestasi dari sekolah lainnya.
Oleh: Angelika W